Hai mommies, kali ini aku bakal sharing mengenai salah satu tempat yang recommended banget untuk jadi pilihan mengisi hari libur bersama si kecil. Apa lagi kalau bukan perpustakaan! Perpustakaan saat ini sudah sangat berbeda dengan image perpustakaan jaman dulu yang identik dengan tumpukan buku penuh debu atau ruangan sepi yang kurang menarik. Saat ini pemerintah, para pegiat literasi dan juga pustakawan sama-sama membangun image perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan, tempat yang nyaman, modern dan tempat kita bisa mendapatkan segala macam informasi yang sudah disesuaikan pula dengan tekhnologi yang semakin berkembang, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk mau berkunjung ke perpustakaan. Hal ini telah diwujudkan dengan perubahan-perubahan yang sudah dilakukan di berbagai perpustakaan universitas, perpustakaan daerah serta perpustakaan nasional yang kini telah menjelma menjadi salah satu destinasi edukasi yang menyenangkan untuk dikunjungi. Seiring berjalannya waktu, minat baca masyarakat pun akan semakin meningkat dengan kehadiran perpustakaan seperti ini yang didukung pula dengan koleksi-koleksi yang selalu up-to-date.
Perpustakaan nasional yang dulu terkenal adalah perpustakaan nasional yang terletak di jalan salemba. Tapi kini, perpustakaan nasional juga memiliki gedung baru yang telah diresmikan oleh presiden jokowi pada september 2017.
Perpustakaan ini terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan 11, Jakarta dan merupakan perpustakaan tertinggi di dunia. Terdiri dari 24 lantai dengan interior yang modern dan enak dipandang mata. Perpustakaan nasional di jalan merdeka ini tidak hanya menjadi tempat koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, data center, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Berikut ini adalah Fasilitas per lantai Perpusnas:
Lantai 1: Lobi Utama
Lantai 2: Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan dan Ruang Teater
Lantai 3: Zona Promosi Budaya Baca
Lantai 4: Ruang Pameran Koleksi Perpustakaan
Lantai 5: Ruang Pustakawan
Lantai 6: Data Center
Lantai 7: Layanan Anak, Lansia, dan Disabilitas
Lantai 8: Layanan Audiovisual
Lantai 9: Layanan Naskah Nusantara
Lantai 10: Layanan Deposit
Lantai 11: Monograf Tertutup
Lantai 12: Ruang Baca Pemustaka
Lantai 13-14: Layanan Koleksi Buku Langka
Lantai 15: Layanan Referensi
Lantai 16: Layanan Koleksi Foto, Peta, dan Lukisan
Lantai 17-18: Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lantai 19: Layanan Multimedia
Lantai 20: Layanan Koleksi Berkala Mutakjir dan Bidang Ilmu Perpustakaan
Lantai 21-22: Layanan Monograf Terbuka
Lantai 23: Layanan Koleksi Bangsa-bangsa Dunia dan Majalah Terjilid
Lantai 24: Layanan Koleksi Budaya Nusantara, Executive Lounge dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara
Perpustakaan nasional ini gratis terbuka untuk umum pastinya. Dengan jam buka kunjungan.
Senin-Jum’at: 08.30-16.00 WIB
Sabtu: 09.00-16.00 WIB
Perpustakaan nasional jalan merdeka ini letaknya cukup strategis dan bisa dijangkau dengan transportasi umum, karena terletak di pusat kota jakarta, dekat dengan monumen nasional dan balai kota jakarta. Kita bisa naik Transjakarta dan turun di Halte Balai Kota atau bisa juga naik bus tingkat City Tour yang lewat Balai Kota. Untuk yang tinggal di luar kota Jakarta, bisa mencapai perpustakaan ini dengan menggunakan kereta kemudian turun di stasiun juanda atau stasiun gambir. Lokasi tepatnya gedung perpustakaan ini bersebelahan dengan gedung lemhannas.
Sebelum memasuki perpustakaan, kita akan melewati terlebih dahulu sebuah rumah berarsitektur batavia. Didalam sana kita akan disuguhi terlebih dahulu dengan berbagai pameran dengan instalasi seni, layar interaktif, sejarah masuknya literasi sejak jaman penjajahan, aksara kuno, pembuatan kertas daluang, dll. Baru kemudian kita akan menuju ke pintu utama gedung perpustakaan baru.
Saat mulai memasuki pintu utama, kita bisa melihat ada kursi-kursi untuk bersantai dengan suasana modern. Setelah masuk kedalam, di lantai pertama ada bola dunia besar yang berputar, buku-buku yang berjajar tinggi, kursi-kursi, cafe, lift serta ruang penitipan. Disini kita tidak boleh membawa tas keatas, jadi kita harus meminta kunci loker untuk menaruh tas kita didalam loker. Bila kita membawa laptop, kita harus menunjukkan laptop pada petugas dan meminta tas perpustakaan untuk meletakkan laptop dan juga barang-barang kita didalam tas tersebut. Karena saat itu sudah jam makan siang, kami memutuskan untuk menuju kantin di lantai 4. Untuk menuju kesana bisa menggunakan lift atau escalator. Sayangnya lift disini ukurannya kurang besar dan hanya ada 4 buah lift saja, sedangkan gedung ini memiliki 24 lantai dan pengunjung yang sangat ramai di hari libur, Sehingga kami menunggu cukup lama untuk bisa menaiki lift karena antri atau sudah penuh liftnya.
Setelah sampai di lantai 4, kami langsung memasuki kantin yang cukup besar dan bersih, kami memilih duduk di meja yang ada sofanya dan memesan makanan soto ayam+nasi dengan harga 22.000/porsi, pembayaran bisa dilakukan dengan debit ataupun cash. Setelah itu, kami langsung menuju ke lantai 7, tujuan utama kami kesini adalah mengajak si kecil ke perpustakaan bagian koleksi anak. Sesampainya di lantai 7, kami harus menyimpan sandal terlebih dahulu di loker sandal sebelum memasuki ruang perpustakaan. Setelah masuk, kami disuguhi dengan interior dan warna warni yang ceria khas anak-anak, sehingga anak-anak merasa nyaman bagaikan memasuki wilayah playground.
Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak buku, sofa yang warna-warni, komputer serta panggung kecil untuk memfasilitasi kegiatan. Oya, bila kita membawa bayi, tidak usah khawatir, karena disini juga disediakan ruang menyusui yang bisa kita gunakan untuk menyusui ataupun mengganti diapers, ruangannya pun besar, bersih dan nyaman, hanya saja agak sedikit engap karena sepertinya jarang yang menggunakan, selalu ditutup dan dimatikan lampunya dan baru dibuka kemudian dinyalakan bila ingin dipakai saja.
Koleksi buku-buku disini pun lengkap sekali, mulai dari buku cerita karakter, ensiklopedi mulai dari ensiklopedi tumbuhan, semesta, hewan, tubuh, buku tentang profesi dan cita-cita, buku anak islami, komik anak, dan lain-lain. Neira pun betah disini mondar-mandir sampai 3 jam. Mengambil buku, bolak-balikin buku sendiri, minta dibacakan buku, lari-lari, duduk di kursi, sampai akhirnya dia pegel juga di detik-detik perpustakaan mau tutup. Buku yang neira baca waktu itu ada buku little pony, cita-citaku jadi pelukis, asyiknya jadi dokter anak, ayo menggosok gigi, ensiklopedi hewan kecil, ikan hiu, tubuh manusia, alam semesta, dan buku cerita karakter disney. Disini adek juga bisa bebas bermain dibawah sambil memegang buku-buku board book. Abinya juga bisa sambil kerjain pekerjaan kantor karena disini juga disediakan wifi. Di lantai 7 ini juga dilengkapi dengan musholla, sehingga kita tidak perlu repot-repot menaiki lift lagi untuk menuju musholla di lantai 6.
Saat itu kami berkunjung di hari sabtu, jadi cukup ramai keluarga yang berkunjung kesini tapi masih sangat kondusif karena mayoritas anak sibuk mencari atau membaca buku. Ibu, ayah atau nenek yang datang pun ikut membaca atau membacakan cerita untuk si anak. Sungguh pemandangan yang menyenangkan. Tepat pukul 16.00 setelah sholat ashar kami pun pulang. Tidak lupa berfoto dulu didepan perpustakaan nasional dan menutup kegiatan dengan membeli nasi pecel di trotoar depan gedung seharga 13.000 rupiah. Kemudian kami melanjutkan perjalanan jalan kaki menuju halte busway Bank Indonesia karena kami ingin pulang ke depok menggunakan kereta dari stasiun sudirman. Demi si kakak yang pengen banget naik busway dan kereta hari itu, paginya kami parkir mobil di stasiun depok baru dan melanjutkan perjalanan dengan kereta sampai stasiun juanda. Walau bundanya pegel minta ampun karena harus gendong adek, tapi kebayar dengan happynya kakak sepanjang hari naik transportasi umum dan berkunjung ke perpustakaan ramah anak.
Sekian sharing tentang berkunjung ke perpustakaan kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa ajak si kecil main-main ke perpustakaan ya!
With love,
Vira
Perpustakaan nasional yang dulu terkenal adalah perpustakaan nasional yang terletak di jalan salemba. Tapi kini, perpustakaan nasional juga memiliki gedung baru yang telah diresmikan oleh presiden jokowi pada september 2017.
Perpustakaan ini terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan 11, Jakarta dan merupakan perpustakaan tertinggi di dunia. Terdiri dari 24 lantai dengan interior yang modern dan enak dipandang mata. Perpustakaan nasional di jalan merdeka ini tidak hanya menjadi tempat koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, data center, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Berikut ini adalah Fasilitas per lantai Perpusnas:
Lantai 1: Lobi Utama
Lantai 2: Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan dan Ruang Teater
Lantai 3: Zona Promosi Budaya Baca
Lantai 4: Ruang Pameran Koleksi Perpustakaan
Lantai 5: Ruang Pustakawan
Lantai 6: Data Center
Lantai 7: Layanan Anak, Lansia, dan Disabilitas
Lantai 8: Layanan Audiovisual
Lantai 9: Layanan Naskah Nusantara
Lantai 10: Layanan Deposit
Lantai 11: Monograf Tertutup
Lantai 12: Ruang Baca Pemustaka
Lantai 13-14: Layanan Koleksi Buku Langka
Lantai 15: Layanan Referensi
Lantai 16: Layanan Koleksi Foto, Peta, dan Lukisan
Lantai 17-18: Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lantai 19: Layanan Multimedia
Lantai 20: Layanan Koleksi Berkala Mutakjir dan Bidang Ilmu Perpustakaan
Lantai 21-22: Layanan Monograf Terbuka
Lantai 23: Layanan Koleksi Bangsa-bangsa Dunia dan Majalah Terjilid
Lantai 24: Layanan Koleksi Budaya Nusantara, Executive Lounge dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara
Perpustakaan nasional ini gratis terbuka untuk umum pastinya. Dengan jam buka kunjungan.
Senin-Jum’at: 08.30-16.00 WIB
Sabtu: 09.00-16.00 WIB
Perpustakaan nasional jalan merdeka ini letaknya cukup strategis dan bisa dijangkau dengan transportasi umum, karena terletak di pusat kota jakarta, dekat dengan monumen nasional dan balai kota jakarta. Kita bisa naik Transjakarta dan turun di Halte Balai Kota atau bisa juga naik bus tingkat City Tour yang lewat Balai Kota. Untuk yang tinggal di luar kota Jakarta, bisa mencapai perpustakaan ini dengan menggunakan kereta kemudian turun di stasiun juanda atau stasiun gambir. Lokasi tepatnya gedung perpustakaan ini bersebelahan dengan gedung lemhannas.
Sebelum memasuki perpustakaan, kita akan melewati terlebih dahulu sebuah rumah berarsitektur batavia. Didalam sana kita akan disuguhi terlebih dahulu dengan berbagai pameran dengan instalasi seni, layar interaktif, sejarah masuknya literasi sejak jaman penjajahan, aksara kuno, pembuatan kertas daluang, dll. Baru kemudian kita akan menuju ke pintu utama gedung perpustakaan baru.
Saat mulai memasuki pintu utama, kita bisa melihat ada kursi-kursi untuk bersantai dengan suasana modern. Setelah masuk kedalam, di lantai pertama ada bola dunia besar yang berputar, buku-buku yang berjajar tinggi, kursi-kursi, cafe, lift serta ruang penitipan. Disini kita tidak boleh membawa tas keatas, jadi kita harus meminta kunci loker untuk menaruh tas kita didalam loker. Bila kita membawa laptop, kita harus menunjukkan laptop pada petugas dan meminta tas perpustakaan untuk meletakkan laptop dan juga barang-barang kita didalam tas tersebut. Karena saat itu sudah jam makan siang, kami memutuskan untuk menuju kantin di lantai 4. Untuk menuju kesana bisa menggunakan lift atau escalator. Sayangnya lift disini ukurannya kurang besar dan hanya ada 4 buah lift saja, sedangkan gedung ini memiliki 24 lantai dan pengunjung yang sangat ramai di hari libur, Sehingga kami menunggu cukup lama untuk bisa menaiki lift karena antri atau sudah penuh liftnya.
Setelah sampai di lantai 4, kami langsung memasuki kantin yang cukup besar dan bersih, kami memilih duduk di meja yang ada sofanya dan memesan makanan soto ayam+nasi dengan harga 22.000/porsi, pembayaran bisa dilakukan dengan debit ataupun cash. Setelah itu, kami langsung menuju ke lantai 7, tujuan utama kami kesini adalah mengajak si kecil ke perpustakaan bagian koleksi anak. Sesampainya di lantai 7, kami harus menyimpan sandal terlebih dahulu di loker sandal sebelum memasuki ruang perpustakaan. Setelah masuk, kami disuguhi dengan interior dan warna warni yang ceria khas anak-anak, sehingga anak-anak merasa nyaman bagaikan memasuki wilayah playground.
Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak buku, sofa yang warna-warni, komputer serta panggung kecil untuk memfasilitasi kegiatan. Oya, bila kita membawa bayi, tidak usah khawatir, karena disini juga disediakan ruang menyusui yang bisa kita gunakan untuk menyusui ataupun mengganti diapers, ruangannya pun besar, bersih dan nyaman, hanya saja agak sedikit engap karena sepertinya jarang yang menggunakan, selalu ditutup dan dimatikan lampunya dan baru dibuka kemudian dinyalakan bila ingin dipakai saja.
Koleksi buku-buku disini pun lengkap sekali, mulai dari buku cerita karakter, ensiklopedi mulai dari ensiklopedi tumbuhan, semesta, hewan, tubuh, buku tentang profesi dan cita-cita, buku anak islami, komik anak, dan lain-lain. Neira pun betah disini mondar-mandir sampai 3 jam. Mengambil buku, bolak-balikin buku sendiri, minta dibacakan buku, lari-lari, duduk di kursi, sampai akhirnya dia pegel juga di detik-detik perpustakaan mau tutup. Buku yang neira baca waktu itu ada buku little pony, cita-citaku jadi pelukis, asyiknya jadi dokter anak, ayo menggosok gigi, ensiklopedi hewan kecil, ikan hiu, tubuh manusia, alam semesta, dan buku cerita karakter disney. Disini adek juga bisa bebas bermain dibawah sambil memegang buku-buku board book. Abinya juga bisa sambil kerjain pekerjaan kantor karena disini juga disediakan wifi. Di lantai 7 ini juga dilengkapi dengan musholla, sehingga kita tidak perlu repot-repot menaiki lift lagi untuk menuju musholla di lantai 6.
Saat itu kami berkunjung di hari sabtu, jadi cukup ramai keluarga yang berkunjung kesini tapi masih sangat kondusif karena mayoritas anak sibuk mencari atau membaca buku. Ibu, ayah atau nenek yang datang pun ikut membaca atau membacakan cerita untuk si anak. Sungguh pemandangan yang menyenangkan. Tepat pukul 16.00 setelah sholat ashar kami pun pulang. Tidak lupa berfoto dulu didepan perpustakaan nasional dan menutup kegiatan dengan membeli nasi pecel di trotoar depan gedung seharga 13.000 rupiah. Kemudian kami melanjutkan perjalanan jalan kaki menuju halte busway Bank Indonesia karena kami ingin pulang ke depok menggunakan kereta dari stasiun sudirman. Demi si kakak yang pengen banget naik busway dan kereta hari itu, paginya kami parkir mobil di stasiun depok baru dan melanjutkan perjalanan dengan kereta sampai stasiun juanda. Walau bundanya pegel minta ampun karena harus gendong adek, tapi kebayar dengan happynya kakak sepanjang hari naik transportasi umum dan berkunjung ke perpustakaan ramah anak.
Sekian sharing tentang berkunjung ke perpustakaan kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa ajak si kecil main-main ke perpustakaan ya!
With love,
Vira
Izin promo ya Admin^^
ReplyDeletebosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^