Pages

Thursday, May 3, 2018

Berapa biaya melahirkan di rumah sakit hermina depok? - pengalaman persalinan kedua

Saat-saat yang ditunggu pun tiba. Hari ini jadwal saya melakukan operasi caesar yang kedua kalinya. Dijadwalkan untuk datang ke rumah sakit pukul 20.00 agar melakukan registrasi terlebih dahulu. Saat datang kami menuju bagian administrasi untuk menyerahkan surat jaminan perusahaan (bila biaya persalinan ditanggung perusahaan) serta surat rujukan CTG dan reservasi kamar inap. namun seperti biasa, kami harus antri sekitar 1 jam untuk registrasi terlebih dahulu. Setelah selesai, saya diminta untuk ke ruang CTG, namun saya masih harus antri 1 orang lagi sekitar 30-45 menit. Karena masih antri. Saya makan terlebih dahulu dengan makanan yang memang sudah include disediakan oleh rumah sakit. Setelah saya makan, saya masih antri sebentar, lalu dimulailah CTG.

sebelum lanjut ke cerita berikutnya, dibawah ini saya lampirkan informasi biaya persalinan di RS. Hermina Depok

Oke, lanjut ya.. Saat proses CTG dikarenakan hari sudah malam, anak saya di perut mungkin tidur juga, atau kekenyangan, hahaha, sampai-sampai suster membunyikan alat semacam bel yang keras di perut saya, barulah si adek menendang kencang, mungkin dia bener lagi bobo, hahaha. Setelah CTG, saya diminta untuk menunggu dijemput untuk masuk kamar. Saat itu selesai CTG sekitar pukul 22.00, tapi sampai jam 23.00 saya belum juga masuk kamar. sungguh melelahkan harus duduk di kursi padahal besok operasi dan saya sudah mengantuk. Katanya memang lama karena pergantuan shift dan masih disiapkan. Akhirnya pukul 23.15 saya dijemput untuk masuk kamar.



Setelah sampai dikamar. Kamarnya masih kosong, saya ambil kamar yang berisikan 2 orang. Disana suster melakukan pencatatan serta mengajukan beberapa pertanyaan dan memberikkan penjelasan mengenai aturan dan fasilitas kamar. Akhirnya pukul 00.00 saya bisa istirahat. Namun saya tidak bisa tidur, Karena kepikiran dengan anak saya yang pertama yang sedang menginap di rumah ayah saya.

Besok hari saya akan dioperasi pukul 08.00 dan saya harus sudah puasa makan dari jam 01.00 pagi, puasa minum dari jam 05.00. Tapi, menjelang pukul 03.30 pagi suster datang memberitahukan bahwa operasi akan diundur menjadi jam 10.00 karena dokter nining baru saja selesai praktek jam 03.00 pagi jadi butuh istirahat. Hwaa, padahal saya merasa sangat lapar, tau gitu puasanya gak cepet2

paginya, saya santai-santai, nonton tv dan mandi pagi. Lalu suster memanggil saya untuk ikut k ruang operasi. Lalu, saya masuk ruang operasi. Dan cuma bilang ke suami, "daaa". Gak kayak video artis2 yang mengharu biru, huehehe. Didalam ruang operasi ternyata saya masih harus menunggu hampir 1 jam karena dokter nining masih dijalan. Akhirnya saya mulai operasi sekitar hampir pukul 11.00.

Di ruang operasi karena saya sadar betul, saya baru tau ternyata ruang operasi ada alat apa saja. Saya dipasang alat apa saja dan lumayan jadi deg-degan, hahaha. Karena waktu operasi yang pertama, saya kondisinya sedang kesakitan kontraksi dan ketuban sudah pecah, jadi saya tidak memperhatikan sekitar. Saat mau disuntik anestesi lumauan deg-degan tapi masih terkendali dan gak terlalu berasa tau2 sudah disuntik. Kemudian operasi dimulai diawali dengan memasang kateter. Saat mengeluarkan bayi, terasa perut saya seperti diobok-obok, ditekan tekan dari atas sama suster. Ditarik-tarik dari bawah. Ternyata katanya anak saya terlilit tali ari-ari. Dan setelah anak saya keluar dan saya mendengar suara tangisnya, bayi saya kemudian IMD sebentar. Setelah itu, saya mendengar mesin seperti menyedot sesuatu grodok grodok grodok, nyedot apa ya? Darah apa ya? Setelah itu saya merasa lemas, agak sesak, dan mual seperti ingin muntah. Dada saya rasanya berat seperti tertimpa sesuatu dan merasakan oksigen mengalir melalui selang oksigen. Lalu saya dipindahkan ke ruang pemulihan, saya sangat menggigil dan mengantuk lalu diberi selimut penghangat. Selang setengah jam saya dibawa ke ruang kamar inap dan masih merasa kedinginan. Oya, jangan lupa bawa kaos kaki ya. Karena efek kedinginannya lumayan sampe 4 jam kedepan, dan suami saya sampe beli di indomaret akhirnya, hehee..

Jam 20.00 akhirnya saya bertemu dengan bayi saya, bayi saya langsung room in dengan saya. Awalnya saya khawatir bayi saya menganggu pasien sebelah saya, karena pasien sebelah saya bukan pasien melahirkan melainkan pasien operasi kista yang usianya lumayam sudah sepuh. Alhamdulillah bayi saya termasuk bayi yang anteng.. Hehe.. Senang sekali Allah titipkan bayi laki-laki yang saya idamkan. Dan saat itu saya sangat merindukan anak perempuan saya pastinya, karena ini pertama kalinya saya pisah sama anak perempuan saya selama 5 tahun lamanya selalu bersama, hihii.

Pasca melahirkan entah kenapa perut saya sakit terus, melilit seperti dikruwes2. Waktu hamil pertama tidak begini, sakitnya hanya di jahitan. Kalau sekarang sakitnya dobel. Suster bilang, itu kontraksi wajar, justru harus kontraksi agar tidak ada darah yang beku di rahim. Supaya darahnya keluar. Perut saya sempat ditekan2 diputar keras sekali dan rasannya suakiitt. Kata suster saya kurang gerak, kalo kurang gerak malah bisa pendarahan. Oke baiklah, harus bisa banyak gerak.

Keesokan harinya berhasil banyak gerak, dan berhasil pup juga dengan bantuan obat dari anus. Dan saat pup serta pee entah kenapa operasi kedua ini lebih sakit kandung kemihnya saat buang air, sampai saya menangis kesakitan. Setelah berhasil pup ternyata saya diare karena tidak cocok dengan antibiotik, jadi dari kemarin sakit perutnya tripel, huahaha.

Hari ketiga saya sudah boleh pulang! Karena jahitannya bagus. Dan hari keempat sudah memandikan si bayi sendiri. Hanya saja saat nifas agak drama. Karena saya nifas sampai 63 hari dengan volume yang banyak, akhirnya saya diberikkan antibiotik kembali serta penghenti darah.

Sekian cerita melahirkan yang mengesankan
Perjuangan baru akan dimulai, semangat ASIX!

0 komentar:

Post a Comment