Pages

Sunday, April 15, 2018

Kehamilan trimester 3: USG 4D dan keputihan saat hamil

Trimester ketiga sudah selesai drama cabut gigi. Dan bersiap menuju drama berikutnya, hahaha. Sebelum memasuki another drama story. Di trimester tiga ini, saya sempat coba usg 4D yang harganya agak miring di halobayi, lokasi kliniknya di jakarta timur. Saya niat banget kesana naik kereta sekalian mau ngajak si kakak jalan-jalan naik bis tingkat dari djuanda. Sampai disana jam 10 pagi, daan antrinya subhanallah rame banget yaah, jam setengah 4 sore batu akhirnya bisa konsultasi. Yang mau kesana, mendingan dari pagi banget ya, dokternya baik bangett, penjelasannya sangat amat terperinci. Kita bener-bener dijelasin soal istilah-istilah di layar usg. Dan dokternya cuantiikk pisaaan. Sayangnya, maksud hati mau usg 4D yang murah. Apa daya saat itu posisi adek lagi gak oke, dia sujud dan mukanya kearah dalam, hwaaa, jadi gak keliatan deh, dan gagal liat mukanya adek, jadi cuma diprint usg 2D biasa + jasa konsultasi 150rb. Kalau usg 4D hanya 200rb saja, worth bgt kan murah meriah. Bunda, bosa cek Instagramnya ya, di halobayi. Info terakhir, lokasinya di buaran dan depok.



Sekarang masuk ke cerita keputihan saat hamil, benar saja di trimester ketiga ini saya mengalami yang namanya keputihan. Sebelum hamil saya tidak pernah mengalami keputihan, apalagi yang separah ini. Di trimester ketiga ini, keputihan yang saya alami cukup parah. Terkadang keluar cairan bening kental yang meluncur begitu saja, sampai keluar keputihan yang teksturnya seperti susu basi/kembang tahu yang lembek, hanya saja tidak berbau. Dan yang jelas, rasanya sangat gatal. Kalau saya browsing, keputihan saat hamil bila sudah berlebihan harus ditindaklanjuti karena khawatir infeksi kumannya naik keatas masuk kedalam janin. Akhirnya daripada saya galau baca artikel begini begitu, saya putuskan untuk konsultasi saja.

Akhirnya, saya berkonsultasi ke dokter kandungan saya. Beliau mengatakan bahwa keputihan yang saya alami ini bernama vulvovaginal candidiasis. Keputihan ini disebabkan oleh jamur. Bisa karena kurang bersih atau lembab. Akhirnya karena sudah sangat menganggu, dokter kandungan saya harus melakukan tindakan. Keputihannya harus dibersihkan. Akhirnya saya pasrah saja karena makin lama semakin tidak nyaman. Akhirnya dokter melakukan tindakan pembersihan dengan menggunakan alat yang saya lihat bentuknya seperti telor gulung, hahaha. Alat tersebut kemudian dimasukkan kedalam dan dokter mengerok keputihan yang menempel di dinding2, rasanya suaakiitt, perih juga dan sempat berdarah. Kenapa berdarah? Karena saking banyaknya keputihan yang menempel membuat dinding2nya jadi rapuh. Setelah dibersihkan beliau menyiram dengan nacl dan juga albothyl, rasanya perih mantap, hahaha, tapi setelah itu terasa enteng, kering dan lebih nyaman.

Setelah selesai ditindak, dokter kembali meresepkan saya obat. Untung saja bukan antibiotik lagi. Karena ini diakibatkan oleh jamur, maka saya diberikan obat yang harus dimasukkan dari vagina bernama flagystatin vaginal ovule serta salep oles untuk vagina yang memerah karena gatal bernama myco-z ointment. Alhasil, alhamdulillah berangsur membaik. Dengan catatan, harus sangat menjaga kebersihan dan ganti underwear sesering mungkin. Mungkin faktor hormon menyebabkan sensitivitas pun meningkat, males dikit, mulai deh seperti mau kambuh lagi. Jadi, jangan lupa jaga kebersihan area vital ya bundaa..


Dan, drama terakhir sebelum memasuki persalinan adalah, batuk! Iya batuk, padahal akan melalui proses melahirkan caesar, yang artinya gak boleh batuk, karena pasti mamamia lezatos kalau jaitan caesar ketarik-tarik karena batuk, hehee.. Alhamdulillah batuk sembuh dengan sendirinya telat pada waktunya.
Persiapan melahirkan pun dimulaaaiii..

0 komentar:

Post a Comment