Pages

Showing posts with label tumor payudara jinak. Show all posts
Showing posts with label tumor payudara jinak. Show all posts

Sunday, January 13, 2019

USG payudara kedua di mayapada hospital


Hai, udah lama banget gak sharing mengenai usg mammae. Maklum lagi sibuk banget fokus dengan kehamilan dan melahirkan. Alhamdulillahnya setelah melahirkan gak ada lagi keluhan FAM yang nyeri. Untuk tahu lebih lanjut mengenai FAM bisa cek tulisan aku di
USG Mammae. FAM tumor jinak siapa takut?
Konsultasi FAM ke dokter onkologi

Kali ini, aku usg mammae selain memang karena sudah jadwalnya, kebetulan aku ada keluhan nih. Keluhannya yaitu ada benjolan di ketiak. Anehnya benjolan ini muncul pas banget saat aku dapat menstruasi pertama kalinya pasca nifas, langsung mikir wah ini berkaitan hormon nih, baiknya cek deh. Akhirnya aku melakukam usg mammae di mayapada hospital.



Sunday, October 9, 2016

breastcancer awareness dengan komunitas lovepink indonesia


I never know what bravery was until i saw it in my Mom. .
Fun walk dedicated to all who have lost the battle, and to those who won't quit the battle

setelah saya melihat sendiri bagaimana seorang pasien kanker struggling terhadap penyakitnya. dan saya sebagai keluarga merasakan sakit dan hampanya ditinggal oleh seseorang yang paling berharga di dunia ini, saya semakin menyadari bahwa sehat itu adalah nikmat terbesar yang seringkali lupa kita syukuri.

terkadang, tubuh kita sudah memberikkan sinyal, hanya kita saja yang seringkali mengabaikan dan merasa semua baik-baik saja. merasa sehat dan tidak berusaha untuk hidup dengan lebih sehat.

ketika ibu saya terdeteksi kanker, saya menemukan informasi mengenai komunitas breastcancer di indonesia bernama love pink. dengan harapan bila ibu saya banyak sharing dengan orang-orang yang juga mengalami hal yang sama tapi dengan euforia yang lebih positif, ibu saya bisa lebih optimis dan semangat. sayang, beliau saat sakit sangat menutup diri bahkan merahasiakannya dari orang-orang sekitarnya, sampai teman-temannya pun kaget saat mengetahui kondisi beliau yang saat itu sudah sangat drop. komunitas love pink ini bisa melakukan pendampingan terhadap cancer survivor, bisa home visit atau didatangi ke rumah sakit. saat itu saya sudah menghubungi salah satu pihak lovepink yang juga merupakan penulis buku breastcancer survival kit. saya membeli buku beliau dan diberikkan bonus buku 1 lagi untuk diberikkan kepada yang membutuhkan buku tersebut, tapi lagi2 sayang, ibu saya pub bahkan takut untuk sekedar membacanya. pada akhirnya, setelah ibu saya semakin drop, saya mengirim email kepada beliau untuk dijadwalkan home visit, tapi sayang ibu saya sudah lebih dulu dipanggil oleh yang Maha Kuasa.

oleh karena itulah, ketika lovepink mengadakan sebuah acara, saya mengikuti acara tersebut sebagai bentuk dukungan saya dan juga untuk mengobati rasa duka saya yang mendalam dengan melihat betapa semangat dan positifnya para pejuang-pejuang kanker berjalan bersama, disana ada kegiatan funwalk, running, mobil usg payudara gratis, panggung hiburan, edukasi mengenai breascancer dan berbagai booth,

apa itu lovepink?

Organisasi nirlaba yang berfokus pada kegiatan sosialisasi deteksi dini dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri), SADANIS (Periksa Payudara Secara Klinis), dan pendampingan bagi sesama perempuan dengan kanker payudara.

Lovepink bergerak dengan basis komunitas survivors yang bekerja secara sukarela untuk mendukung visi dan misi organisasi.

Seluruh kegiatan berpusat dari Lovepink Care Center yang juga menjadi sarana untuk beraktivitas bagi para perempuan dengan kanker payudara, seperti: meditasi, demo masak, demo kecantikan, seminar, dll.


source: http://www.lovepinkindonesia.org/whoweare

kamu bisa cek di link tersebut yah untuk mencari informasi yang kamu butuhkan.
semoga membantu.. tetap sehat dan positif!
cheers,
vira



Tuesday, April 26, 2016

Konsultasi FAM ke dokter onkologi (part 1)


Hai, saya mau sharing, kemarin saya abis periksa FAM ke dokter onkologi. (Yang belum Tau apa itu FAM bisa lihat tulisan saya sebelum ini..
Aku. USG Mammae. FAM Tumor jinak?

Saya memilih dokter perempuan, kenapa? Karena udah pasti Kita disuruh buka baju Dan dokter akan menekan-nekan payudara kita untuk memastikan benjolan. Saya ada dua nama dokter perempuan. Dr. Dhian hangesti, spb. onk praktek Di rspad gatot subroto, beliau cukup famous juga, untuk konsultasi dengan beliau kita harus bikin janji sebulan sebelumnya. dan Dr. Diani kartini, spb. onk. Praktik Di rs pondok Indah, untuk konsultasi dengan beliau biasanya hrs telpon seminggu sebelumnya. Saya memilih dr. Diani kartini Karena lebih cepat dapat jadwal konsultasinya. Oya, di rs pondok Indah, untuk breast ada khusus aesthetic clinic and breast cancernya, ruangannya terpisah nyaman Dan susternya sangat melayani sekali.



So far, Dr. Diani kartini yg berjilbab ini menjelaskan dengan cukup jelas dan menenangkan (gak nakut2in) untuk kondisi saya yang masih cukup trauma krn mama kena breastcancer. Hasil konsultasinya, saya belum harus disuruh operasi krn ukuran FAM kanan Dan kiri 1cm. ketika dokternya tekan yang kiri malah sprtinya ada 1 lagi tapi masih kecil bgt 0,5cm. Operasi katanya kalau sudah diatas 2cm. Lagipula yg kanan sudah dari usia 16 tahun (alhamdulillah) juga tidak membesar. Tapi tetap tiap bulan saya wajib sadari cek apa membesar atau tidak.


6 bulan dari sekarang, saya disuruh usg lagi untuk observasi.


Saya tanya kenapa bisa ada FAM, lalu pola makan harus bagaimana? Kata beliau, utk case ini kalau makanan hanya faktor eksternal saja sebenarnya. Faktor utama saya lebih karena gen melihat riwayat mama trkena breastcancer Jadi ya jelas harus makan sehat sm olahraga untuk menjaga suatu saat nanti tidak terjadi gimana2.

Lalu, misalnya lagi nyeri pas Di masa subur atau menjelang menstruasi atau pas lg kepikiran gimana? Wajar kalau FAM nyeri pada masa2 itu, yg penting dicek membesar atau tidak. Ibaratnya Nikmati aja nyerinya, karena memang gak ada obat untuk ngilangin benjolan, kalau mau hilang ya operasi, selama gak membesar it's oke, Karena tindakan operasi juga harus brdasarkan observasi dulu.

Intinya lagi, sudah takdir Dan nasib juga punya keluarga yg memang ada riwayat benjolan seperti kista bahkan kanker.

Gapapa, ada sesuatu yang spesial di tubuh saya artinya Allah sayang sm saya, msh muda sudah diingatkan hrs hidup sehat. Dripada pas muda enak2, tapi tidak tahu bagaimana tua nya nanti. Walau terkadang suka mikir jg, kenapa diantara berjuta2 wanita didunia, harus mama saya yg kena kanker dan secara tidak langsung Saya, adik, Dan Anak perempuan saya sudah terpilih menjadi salah satu dari sekian juta wanita yg ditakdirkan beresiko karena ada gen kanker payudara. (Ibarat Harry Potter udah ditakdirkan jadi penyihir tinggal liat aja nyemplungnya ke gryffindor, Slytherin, hufflepuff atau ravenclaw)

Jujur Terkadang Suka mupeng liat cewe2 posting makanan ini itu mungkin tanpa mikir panjang dulu, sdgkn saya sekarang mau jajan diluar (paling berat weekend krn senin-jumat kn udh masak) atau makan yg agak 'berat' (red: lemak tinggi, dll) aja gak bs santai hrs mikir2 dulu atau kalo udah cheat langsung merasa bersalah bgt sm badan (mungkin mirip rasanya sm org lg diet Kali ya). Yang jelas saya udah gak kepengen lg jd gemuk. Mau banyak orang bilang kurus, gapapa kurus sing penting sehat.

Ah iya, lagi2 saya harus ingat, artinya Allah sayang sm saya, Allah gak ngebiarin saya (yg hobinya makan tapi gak gampang gemuk) terlena sama kuliner2 enak dimana2. Dan rasa bersalah sama si badan mungkin cara otak saya berpikir dan mengingatkan utk lebih menghargai nikmat sehat dan organ tubuh lengkap yg sudah Allah kasih. Toh memang segala yg berlebihan itu tidak baik kn trmasuk makan tanpa berpikir atau tanpa merasa bersalah.
Untuk temen-temen wanita saya, yang alhamdulillah mungkin tidak ada gen tumor/cancer di keluarganya, yuk kita mulai wujudkan rasa kebersyukuran terhadap nikmat dari Allah dengan memulai pola hidup sehat. Sungguh, saya sebenernya bingung menjelaskan rasa yg dialami oleh seorang Anak perempuan yang ibunya meninggal Karena breast cancer, sedangkan kita juga punya payudara Dan beresiko mewarisi gen.

lagi2 boleh ya saya merasa kayak Angeline Jolie yang sampe double mastectomy Karena riwayat keluarganya ada gen kanker (her choice reveals about calculating risk, cost and peace of mind). She said, " I can tell my children, that they don't need to fear, they will lose me to breast cancer" (Angelina Jolie in "my medical choice" published on may 14, 2013)

Jadi inget pesan mama, "kamu makan yang bener, gausah gragas, anakmu masih kecil, masih butuh kamu".

*walaupun sedikit banyak tulisan ini mengandung unsur curcol, saya sungguh murni ingin teman-teman wanita saya aware, hidup sehat Dan jangan lupa melakukan gerakan sadari setiap bulannya sebagai tindakan preventif*

Ayo Konsisten hidup sehat!
Be wise, eat healthy


Vira

Depok, 26/04/2016

Friday, March 18, 2016

Aku. USG Mammae. FAM Tumor jinak? Siapa takut!


Hai, kmrn saya abis USG mammae alias usg payudara. Dan mau share tentang kesehatan payudara + pengalaman saya. Bukan mau nakutin apalagi nyari simpati tapi murni krn saya peduli bgt sm kesehatan temen2 cewe saya dan saya pgn kalian aware selain itu krn pasti udh pada tau ibu saya meninggal krn kanker payudara. 

Sebelumnya saya beri penjelasan sedikit ttg FAM.
Apa itu FAM?
FAM (Fibroadenoma Mammae) adalah tumor jinak pada payudara. lebih banyak di derita oleh wanita yang berusia sekitar 16 tahun – 30 tahun.
FAM adalah penyimpangan dari pertumbuhan normal payudara. Karena itu FAM tidak akan berubah sifat menjadi kanker. Namun kanker dapat tumbuh dimana saja termasuk di sekitar FAM. Karena itu pula kita harus yakin bahwa tumor itu adalah FAM.
Untuk mengobati FAM ini, jika sudah mengganggu sebaikknya dilakukan operasi kecil (lumpectomy) untuk diambil tumornya. Sebenarnya FAM dibiarkan juga tidak apa-apa, karena tidak berbahaya tetapi jika usia sudah lanjut dikhawatirkan tumor ini dapat berubah menjadi ganas, sehingga untuk amannya sebaiknya memang diambil dengan operasi.

Yap, Kemarin sy akhirnya usg mammae krn sy sadar ada yang ga beres sama payudara sy (oke, buat yg cowok gausah mikir jorok ya dgr kata payudara, punya payudara ga seindah yang kamu bayangin atau yg mikir cerita ini tabu dibagi di sosmed saya cm pgn kalian deteksi dini krn sy gamau dgr ada org2 terdekat tersiksa lg krn kanker payudara).

Jadi, Di usia 16thn, sy sebenarnya udah pernah nemu benjolan seukuran kacang ijo di area aerola, terkadang nyut2an. Tapi krn masih bocah ga ngeh Nyut2annya kapan aja dan sy lupakan begitu saja krn udah gak nyeri lg. Pas pertengahan kuliah brasa nyeri lg apalagi kalo lagi banyak pikiran. Nyerinya gak terus2an, bukan kyk nyeri payudara saat mau mens, tp lebih ke cekit2 atau nyut2 sesekali saja di spot tertentu. Tp abis itu sy lupakan lagi krn nyerinya ilang sampe punya anak. Pas ibu sy sakit, sy sempet kepikiran benjolan sy tapi krn gamau nambah pikiran orang2 jd yaudah cm bisa ngegalau ke suami.

Menjelang anak sy disapih, mulai nyeri lg dan sy sadar kayaknya sy ga bisa diem aja. Ibu sy udah meninggal krn penyakit itu dan sy punya anak kecil yg masih butuh bgt sy. Akhirnya sy bertekad kuat utk menyapih anak sy krn sy pgn Make sure dulu ini nyeri krn anak nyusu trlalu keras atau mmg benjolan nya yg sakit. Setelah disapih, benjolan yg selama ini tinggal brg sm sy ternyata ga sakit lagi alhamdulillah. Tapii ternyata, muncul benjolan baru di sebelah kiri di area areola juga seukuran kacang ijo juga dan masih nyeri sampe sekarang. Nyeri nya itu terasa setiap 2 minggu menjelang menstruasi dan 1 minggu setelah menstruasi. Artinya benjolan itu gak nyeri hanya pas sy lg menstruasi.

Karena masih dalam suasana duka dan sy masih parno tiap liat alat-alat rumah sakit, sy masih gamau periksa. Takut jg nerima kenyataan. Sumpah takut. sahabat deket yang bnyk bgt kesamaan sm sy sebut saja Shinta nawang sari lah yang nyuruh sy buat berani periksa. Krn mulai dari kondisi tulang belakang, cara jalan, ibu yg sakitnya sama, sampe percintaan (halah) kita jg mirip. Daan, Akhirnya sy periksa juga! Thanks nta, kapan lw periksa!!

Pas nunggu mau di USG degdegannya melebihi degdegan mau dilamar. Belum lg pas lg antri ada pasien mau radiasi, rambutnya udah botak udh pake alat2, gimana gak jadi baper inget mama cobaaa.
Yaak, USG dimulai, sekitar payudara bersih, kelenjar di ketiak jg baik, tapi pas di bagian aerola mulailah dokternya nanda2in di monitor.
Daan sesuai dugaan saya dari awal, berbekal baca banyaaak bgt Blog. Saya terdeteksi FAM.

FAM saya Yg kanan ukuran benjolan nya 0.94cm. Yg kiri yg nyeri 1,1cm. Dokter bilang, ini sejenis tumor tp jinak dan tidak berbahaya. Seperti kista cair kalau fam padat. Dan biasanya ada orang yg tidak merasakan nyeri apapun. Tapi ada juga yg nyeri tiap mau mens Krn fam ini erat kaitannya dengan faktor hormonal. Yang harus dilakukan adalah olahraga dan jaga pola hidup sehat. FAM ga berbahaya, gapapa tapi gak bisa dibilang gapapa juga. Dan utk memutuskan apakah ini sebaiknya diangkat atau tidak, saya Hrs ke dokter bedah onkologi.

Dokternya memberi saran, 6 bulan lagi saya evaluasi, apakah nyerinya semakin mengganggu atau benjolan bertambah besar. Bila mengganggu dan dokter oncology nyuruh operasi benjolan nya diangkat, maka tiap 2 tahun saya harus tetap rutin USG. Utk info, FAM ini perubahannya jangka panjang, ada orang yang benjolannya gak tambah besar sama sekali, ada yg mengecil, ada yang dalam jangka waktu lama baru membesar. Makanya saya harus rutin memeriksa sendiri setiap habis mandi apakah ada perubahan atau tidak. Sejauh ini yang sebelah kanan yang saya temukan dari umur 16thn (artinya sdh 12thn benjolan saya) alhamdulillah ga pernah membesar malah mengecil setelah saya memperbaiki pola makan.

Ternyata memang SADARI itu penting sekali lho. Karena banyak orang yang sama sekali tidak ada keluhan nyeri sehingga tidak sadar ada benjolan tapi ternyata sudah ganas (Apalagi yang orangtua atau keluarganya ada riwayat kanker/kista/tumor, resiko kalian lebih besar untuk kena daripada yg ga ada turunan). Sy menyarankan ketika posisi sambil berbaring coba lakukan sadari, karena untuk benjolan seukuran kacang ijo gini kalau posisi berdiri serius gak berasa sama sekali. Tapi pas tiduran baru nemu kalo ternyata ada benjolan imut itu.

Oya, sg juga pernah baca di Blog, ada ibu2 usia 45thn waktu dia usia 12thn nemu benjolan kecil tapi dia diemin, hasilnya pas usia 45thn dia terkena kanker payudara. Itulah kenapa kita harus lakukan SADARI untuk deteksi sejak dini. Dan bahkan saya curiga, jangan2 ibu saya waktu muda sudah ada benjolan kecil tapi tidak menyadarinya. Karena bude saya waktu remaja pun pernah operasi payudara krn ada benjolan kecil tidak berbahaya.

Jadi, walaupun payudara kalian ga ada keluhan apa2, lakukan SADARI efektif nya seminggu setelah menstruasi. Kalau ada yg mencurigakan Jangan takut, untuk usia muda dibawah 30thn cara paling aman mendeteksi setelah sadari adalah dengan melakukan USG.
Satu hal lagi kenapa saya memutuskan mau periksa dan share di sosmed. Karena saya belajar dari pengalaman ibu saya. Ketika ibu saya tau ada sesuatu mencurigakan yang beliau lakukan adalah diam, Menganggap semuanya baik2 saja dan menutupi penyakitnya dari orang2. Saya tau betul ibu saya adalah org yg Positive thinking, tapi posthink bukan berarti kita gak waspada.

Sekarang saya lagi browsing dokter onkologi yang bagus. Sekalipun FAM nya gak tambah besar dan gak tambah nyeri (mengingat saya udah memelihara FAM di payudara kanan selama 12thn dan baik2 saja), tapi saya tetap mau ke onkologi krn saya sdh cukup banyak belajar dari apa yg sdh dialami ibu saya. saya gamau juga kalo melihara benjolan nanti di usia lanjut hanya jd bom waktu. Kenapa bom waktu? Karena kanker payudara lebih sering menyerang wanita diatas usia 40thn, lagi2 krn perubahan hormon apalagi yang sudah menjelang manepouse, Produksi hormon estrogen yang rendah memicu kanker tersebut untuk berkembang. Mudah2an saya ga berubah pikiran ya, krn biasanya kalo udh bnyk org yang tau kan suka banyak yg tiba2 jd 'pakar medis' dadakan kasi saran ini itu tanpa tau akurat atau ngga infonya

Yang harus saya lakukan adalah menerima kalau memang ada sesuatu yg 'spesial' di tubuh saya, sharing, berani dan percaya. Kalau dokter bilang operasi, insyaallah saya akan operasi. Operasi fam itu local surgery. Jd banyak yg operasi pagi sore udah boleh pulang. Sambil saya tetap mengkonsumsi makanan sehat, buah, Herbal alami versi saya (daun sirsak, kulit manggis dikeringin dn direbus sndiri, kdg2 jg kunyit putih mentah). Brdasarkan medis memang utk FAM ini ga ada obat utk menghilangkan nya krn mmg munculnya FAM itu pengaruh hormon. Paling hanya obat utk meredakan nyeri. Dan kata dokter penyebab utama FAM sampai sekarang masih belum diketahui pasti, di Blog yg saya baca dokternya pun blg begitu, masih misteri~

Pas nulis ini dan pas dgr kata dokter kemaren saya emg biasa2 aja gak nangis kyk org2 cerita di blog, syukurnya saya udh mampir ke begitu banyaakkkk Blog dimana penulisnya wanita2 muda yg terkena FAM jd saya udah tau duluan. Entah krn udh tau duluan atau saya udah capek mellow kalo keinget ibu saya, lagipula keluarga ini udh pernah ditempa berita dan pengalaman yg beraaatt bgt saat mama sakit, udah lumayan kebal jadinya. Tapi emg ga bs bohong si kalo jauh didalam lubuk hati ada rasa parno apalagi klo keinget mama kaan, makanya saya jd sensi pake bgt dn dikit2 ngomel2 (Maaf ya abi, hehe).
Begitulah kira-kira cerita pengalaman usg mammae. Semoga bermanfaat buat kalian yang udah ngerasa ada keluhan tapi kalian cuekin/belum ngeh/takut atay untuk yg sama sekali belum aware ttg hal ini.
Terimakasih sdh membaca. Salam sehat! 

source: rawatdirimu.blogspot.com

Savira anchatya putri
18 Maret 2016

Friday, October 9, 2015

Penyakit mematikan itu bernama: kanker


Survive bukan sembuh.
Kanker. Adalah penyakit yang membuat saya tersadar, bahwa sepenuhnya kesembuhan datang dari Allah swt. Kita sebagai manusia hanya bisa ikhtiar semaksimal kita bisa.

Ada orang yang survive hanya dengan Herbal. Ada yg Survive dengan medis. Ada yg survive dengan Herbal dulu baru medis dn sebaliknya. Atau seperti ibu saya, yang tidak bisa survive dengan keduanya. Semua cocok2an, tergantung psikologis dan kondisi tubuh, juga kehendak Allah swt. Ada yg lemah tak berdaya, ada juga yang ketika kemo dan radiasi masih bisa ke kantor seperti biasa, padahal stadiumnya sama.

Ketika dokter pun ada yg pro kontra dgn radiasi, Bone scan, pet scan yg katanya malah membuat kanker jd menyebar. Belum lg cerita yang beredar biopsi bisa bikin kanker menyebar oleh karena itulah banyak yang cari alternatif. Bone scan & pet scan, tubuh harus terpapar radioaktif bukan utk menyembuhkan tapi hanya utk mengetahui selnya sdh menyebar atau belum. Obat minum yang diberikan juga hanya pengurang rasa sakit bukan penyembuh kanker. Infus yang diberikan juga hanya untuk memperbaiki zat-zat dalam tubuh yang kadarnya sdg menurun seperti albumin, kalium, transfusi darah, dll. 



Dari awal, mama masih terdeteksi dini, kemudian memakai Herbal tumbuh-tumbuhan yang direbus. tidak membaik dan membutuhkan pertolongan medis karena infeksi dan Hb yang sangat rendah. kemudian kemoterapi sebanyak 6x dan kadar kanker mama memang msh sedikit, mama masih bisa jalan-jalan. setelah radiasi 25x, Bone scan 2x dan rencana operasi, tiba-tiba harus melalui proses pet scan karena kadar kanker yang tinggi, ternyata hasilnya sudah menyebar ke beberapa organ lain...

Kami sudah ikhtiar maksimal. Entahlah, Herbal atau medis... Memang hanya atas izin Allah penderita kanker bs sembuh. Makanya ga ada istilah sembuh utk penderita kanker. Tapi Survive. Rumit memang. Ada stadium 1-4 sampai terminal. Kanker memakan semua yg ada didalam tubuh. Seperti efek domino.

Cepat, proses perkembangan kanker mama rasanya cepat sekali. Rasanya masih seperti mimpi. Baru saja mama minta pijit, minta diambilin makan, dibikinin susu, masih solat sambil duduk beberapa jam sebelum meninggal, bahkan jalan sendiri ketika dibawa ke UGD, dll.
Mungkin, itulah cara Allah menyayangi mama. Sakit adalah penggugur dosa. Mungkin menurut Allah, 1,5 tahun adalah waktu yang sudah cukup untuk menggugurkan dosa mama di dunia karena mama sudah sabar menghadapi sakitnya. Mama gak perlu lama tersiksa kesakitan lagi.
Masih tidak menyangka, seorang mama yang rajin olahraga, aktif, jarang makan aneh, gak ada gen kanker bisa kena penyakit mematikan itu. Ya, kanker. Penyakit mengerikan yang saya tidak ingin hadir lagi di tengah-tengah keluarga kami.

Saat ini, saya merasa saya bertanggung jawab atas kesehatan penghuni rumah ini.
Harus semangat hidup sehat. Semangat melanjutkan hidup. 
Sayangi keluargamu dan jaga kesehatannya selalu. Sungguh, tak ada sehelai daun pun jatuh selain atas izin dariNya. Dan perpisahan itu sangatlah menyakitkan.