Pages

Sunday, March 28, 2010

Indonesia International Migrant Workers Day 2009

UKM Center FE UI (Pusat Usaha Kecil dan Mikro Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ) menyelengarakan seminar “Indonesia International Migrant Workers Day 2009” pada Selasa (15/12) beretmpat di Auditorium FE UI, Kampus Depok. Seminar ini diadakan dalam rangka menyambut “International Migrant Workers Day” pada tanggal 18 Desember yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Acara yang dimulai dari pukul 08.30 – 15.00 ini dibuka dengan sambutan dari Rektor UI, Prof. Dr. Der Soz Gumilar Rusliwa Somantri kemudian dilanjutkan dengan keynote speech dari Dr. Agung Laksono Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial RI. Menko Kesra mengatakan, kita harus memberikan penghargaan kepada para TKI dan TKW yang telah menyumbangkan tenaga dan memberikan manfaat kepada keluarganya, wilayah di kampung halamannya serta Negara Indonesia . Namun para TKI dan TKW seringkali mengalami pelanggaran Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, kita harus memberikan upaya – upaya perlindungan kepada para pekerja imigran tersebut.

Untuk memberikan perlindungan kepada para tenaga kerja Indonesia dan menjamin kesejahteraan mereka, maka kita harus memulainya dari lingkup dalam negeri terlebih dahulu. Pemerintah Indonesia dapat membuat program pendidikan dan pelatihan untuk para TKI dan TKW, melakukan proses rekruitmen, memberikan jaminan kesehatan, serta pemberian sertifikasi. Hal ini dapat diwujudkan apabila kita mau bersinergi untuk sama – sama memecahkan masalah ini. Saat ini, pemerintah juga sedang bekerja keras untuk membuka lapangan pekerjaan. Hal ini diwujudkan dengan adanya program PNPM Mandiri dan agrobisnis pertanian. Menteri Pendidikan Nasional juga saat ini telah melaksanakan diklat kecakapan hidup untuk memperluas kesempatan kerja bagi warga pedesaan.

Apresiasi yang diberikan pada para TKI dan TKW ini memang sangat terasa di acara ini. Terlihat dari adanya keinginan yang besar dari pihak penyelenggara acara untuk mengadakan berbagai bentuk lomba sebagai bentuk penghargaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia. Menurut Dr. Ir Nining I Soesilo, MA selaku ketua pelaksana, sudah seharusnya kita memberikan penghargaan untuk para TKI dan TKW karena kontribusinya yang besar dalam menyumbangkan devisa negara.

Acara seminar terdiri dari tiga sesi paralel. Sesi A bertempat di ruang Tritura FEUI dengan mengangkat tema, Upaya mencari indikator bagi penghargaan The productive Remittance award. Sesi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dari daerah tertinggal, Drs. Syamsu MBA, wakil pimpinan divisi internasional bank BNI sebagai lembaga pengirim remittance dan Maswita, Deputi 6 menko Kesra. Sesi ini membahas mengenai bagaimana peran keluarga TKI dan TKW dalam memanfaatkan remittance untuk menunjang usaha produktif dan perekonomian daerah serta membahas mengenai peran dari lembaga keuangan dan perbankan dalam melayani TKI, TKW, dan keluarganya serta upaya mencatat pemanfaatn remittance untuk sektor produktif.

Sesi B, bertempat di ruang auditorium FEUI dengan mengangkat tema, upaya mencari indikator bagi penghargaan “The Entrepeneurship of Former Migrant Award. ” Sesi ini dihadiri oleh 2 narasumber yakni Mahdi, Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang, Pengusaha Eks TKI serta Choirul Djamhari, Phd, deputi kementrian koperasi dan UM RI. Sesi ini membahas mengenai Pengalaman KBI dalam membina Eks TKI dan TKW untuk mengembangkan usaha serta pengalaman nyata dari seorang mantan TKI dan TKW dalam mengubah status dari pencari kerja di luar negeri sebagai TKI hingga bisa menjadi pengusaha yang mampu memberi pekerjaan kepada orang lain di tanah air. Sesi C, bertempat di ruang PGN, Departemen Ilmu Ekonomi FEUI dengan mengangkat tema, Upaya mencari indicator bagi penghargaan The Service Award for Company that Sent Immigrant Overseas.” Sesi ini dihadiri oleh Komjen Pol (Pur) Drs. Nurfaizi, MM, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI), Suharsono, Direktur Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Moh. Jamur Hidayat, Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Sesi ini membahas mengenai bagaimana menghapus stigma penyalur TKI dan TKW sebagai perusahaan yang hanya mengambil keuntungan dalam kesempatan serta peran LPEI dalam menunjang UKM yang mengekspor jasa pengiriman TKI dan TK ke luar negeri. (Vra)

0 komentar:

Post a Comment