Pages

Monday, January 14, 2019

Parenting islami: Menasihati anak dalam islam (Part 2)

Children see, children do.

Dalam menasihati anak, tentu ada tips dan triknya. Dibawah ini adalah 9 cara menasihati anak:
Ajarkan anak untuk melakukan apapun dengan niat karena Allah, bukan karena mama papanya.

Contoh, kakak dan adek berantem, jangan katakan "kakaak, adeek, jangan berantem doong, mama ni lagi capek". Ngefek gak kira2? Belum tentu, bisa jadi mereka mikir "ah emang gw pikirin", yang ada tetep aja berantem. Ganti kalimat menjadi, "kak dek, jangan berantem lagi yah, kan kata Allah sesama muslim itu bersaudara, adek kakak mau kan disayang Allah"



Didalam rumah pun kita juga harus buat aturan. Misal, boleh main game tapi sehari hanya boleh 30 menit, dan itu hrs ditaati. Apabila anak diberikan gadget dengan alasan agar anak tenang ketika ibu masak/mencuci, lebih baik kita libatkan anak dalam kegiatan tersebut, misal anak diminta bantu potong2 sayur pakai pisau mainan bila masi balita. Berantakan? Ya pasti berantakan, saya ngalamin beresinnya peer, pengennya cepet kelar. Tapi disinilah kita belajar, bahwa sebagai orangtua pun kita harus melakukan segala sesuatunya dengan niat karena Allah.

2. Ikhlas dalam menasihati
Ayat yang menjelaskan tetang hal ini adalah al bayinnah: 5.
Apabila anak tidak mengikuti nasihat kita, yang harus kita lakukan adalah ikhlas, jangan menyerah. Kita harus ingat bahwa setiap nasihat yang kita berikan pasti ada pahalanya. Kalau sekali anak dinasihati belum mempan, tarik napas, sabar, jangan marah, ulangi lagi nasihatnya. Kalau dinasihati sekali sudah paham, pahala kita sekali kan. Tapi kalau masih harus 10x dinasehati, kita harus mencoba berusaha ikhlAs, artinya 10x juga pahala yang akan kita dapat dari Allah kan. Termasuk ke pasangan ya, hehe.. Kadang gak cuma anak yang susah diminta untuk jangan naro handuk sembarangan, bapaknya juga gak kalah susahnya untuk naro handuk basah pada tempatnya. Jadi, jangan marah ya buibu, ikhlas dalam menasihat, inget-inget lagi pahala yang akan kita dapet


3. Menyampaikan nasihat dengan lemah lembut
Ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah al-imran: 159
Ketika kita sedang marah, jangan pernah menasihati. Hilangkan dulu marahnya. Menurut psikolog, marah itu hanya 5 menit, maksimal 7 menit. Jadi, kalau kita lagi keluar tanduk, kemudian anak melakukan sesuatu yang membuat kita marah, lebih baik menghindar dulu dari si anak, relaksasi sejenak. Setelah reda, baru kita datangi dan nasihati si anak dengan lemah lembut.


4. Memaafkan kesalahan anak dan tidak mengungkitnya
Ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah asy-syura: 43
Contoh: "duuh, kamu gimana siih, udah kemaren numpahin air, sekarang numpahin air lagi"
Jangan mengungkit kesalahan anak yang pernah dilakukan, tapi fokus pada perbaikan yang bisa dilakukan setelah ini


5. Tidak melabel anak dengan label buruk
Ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah al-hujurat: 11
Ketika anak sedang melakukan kesalahan, jangan pernah melabel anak dengan label buruk. Contoh, "duuh, kak bangun, kamu males bgt sih hari inu bangunnya kesiangan". Jangan sebut hal negatif yang sedang dia lakukan tapi sebut hal positif yang pernah dia lakukan. misal, "kak, minggu lalu kamu rajin bgt lho bangun pagi terus, hebat, ayoo skrg bangun pagi juga dong keren"


6. Jangan membandingkan dengan orang lain
Ayat yang menjelaskan tentang hal ini at-tin: 4
Jangan pernah membandingkan anak dengan orang lain. Dengan kakak atau adiknya apalagi anak tetangga. "dek, bangun dek, itu tetangga sebelah, si A udah berangkat sekolah, kamu mandi aja belom gimana sih". Hal ini justru akan membuat anak merasa minder dan malah jadi tidak suka dengan orang yang dipuji tersebut


7. Full atention ketika menasihati
Dalan menasihati kita harus memberikan atensi penuh pada anak. Jangan sambil main handphone. Lakukan eye contact, kepala sejajar kepala. Jangan menasihati dengan kasar dan membuat anak takut. Karena ketika anak merasa takut, informasi tidak akan masuk kedalam otak besar akibat limbik yang menutup, padahal otak besar yang berfungsi untuk menganalisa informasi. Informasi justru akan masuk kedalam otak kecil. Sedangkan otak kecil tidak menganalisa, hanya ada 2 pilihan lawan atau lari. Inilah yang mengakibatkan ketika anak ketakutan saat dimarahi justru membuka kemungkinan anak untuk berbohong.


8. Nasihat langsung disampaikan kepada anak ketika anak melakukan kesalahan
Sampaikan nasihat langsung ketika anak lakukan kesalahan dengan catatan seperti sudah ddisebutkan diatas, orangtua dalam kondisi kondusif untuk menasihati.


9. Tabayyun
Ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah al-hujurat: 6.
Hal yang biasanya terjadi dirumah, bila si ibu sedang sibuk didapur tiba-tiba sang adik menangis. Tiba-tiba meluncur kalimat, "kakaaak, adeknya diapaain? Kok nangiss?". Padahal bisa jadi adeknya nangis sendiri, bukan karena si kakak. Disinilah perlunya dilakukan cek en ricek, kita harus tabayyun dulu terhadap apa yang terjadi dengan si anak agar tidak terjadi sibling rivalry.
Intinya, jadi orangtua itu harus SABAR dan IKHLAS ayah bunda juga harus kompak dalam menerapkan pendidikan dirumah yang terbaik untuk anak.
Bicara teori memang gampang ya, prakteknya?
Tapi kita memang harus ingat-ingat lagi apa visi misi keluarga kita dan betapa berharganya anak sebagai amanah yang sudah Allah berikan untuk kita.


Semangat membersamai si kecil ya, ayah bunda
Semoga bermanfaat

virancha

~let's share, sharing is caring

0 komentar:

Post a Comment