Pertambahan berat badan anak adalah salah satu hal yang harus dipantau juga oleh ibu, terutama untuk bayi yang lahir dibawah batas normal berat lahir 2,5 kg. Terkadang berat badan bisa jadi prestige juga loh buat ibu-ibu. Setiap ketemu atau BBM pasti yang ditanyakan adalah "berapa beratnya?" dan berdasarkan penelusuran saya di internet, kebanyakan ibu di Indonesia akan merasa senang dan bangga bila bayi-nya berbobot besar, berarti berhasil-lah perjuangan sang ibu memberikan ASI atau merawat si bayi. Apalagi paradigma yang terjadi di Indonesia adalah bayi gemuk identik dengan bayi yang lucu dan sehat. walaupun saya pernah membaca juga di salah satu artikel bahwa sebenarnya bayi yang bertubuh gemuk itu tidak bisa dijadikan ukuran bahwa bayi itu sehat karena bisa jadi ada resiko overweight, dan sebagainya. Tapi memang, tidak bisa dipungkiri bahwa melihat bayi gemuk itu lucu sekali ingin dicubit.
Untuk kasus neira, nei lahir dengan berat badan hanya 2,4 kg saja dengan keturunan ayah ibunya yang kurus serta eyang, eyang buyut dan tantenya yang setting-an badannya mungil. Awalnya saya khawatir sekali, dan saya pun mulai ketularan seperti newmom lainnya yang selalu menanyakan bobot bayinya masing-masing. dan setiap saya tanyakan, bobot neira selalu paling kecil dibandingkan teman-teman seusianya. di usia 2 bulan, berat neira hanya 3,3kg saja. sedangkan bayi lain bisa 5-6 kg. Ibu saya selalu bilang, "yaiyalah, bayi mereka kan lahirnya 3 - 3,5 kg, wajar sekarang sudah 5 - 6 kg".