Pages

Tuesday, January 21, 2014

Rasanya caesar dan malam pertama bersama si bayi

rasanya caesar?
hmm.. mungkin beda dengan orang-orang yang sudah dijadwalkan caesar sejak awal dan ketakutan akan suntik anestesi biasanya. kalau saya, saya lebih fokus ke mulesnya dan yang penting anak saya sehat selamat. ketika masuk ruang operasi, ternyata ruaang operasi tidak seseram di televisi, sinetron tepatnya, hahaha.. ruangannya amat sangat dingin, dan dipasang lagu-lagu indonesia-barat masa kini. dokter-dokternya gaul juga ternyata dan mereka pun sambil ngobrol ringan ketawa-ketawa sehingga membuat saya rileks. sebelum disuntik saya masih kesakitan dan bahkan ketika disuntik anestesi pun bertepatan dengan kontraksi. jadi yang kata orang suntik anestesi itu sakit, saya bilang mah lebih sakit mules, karena saya gak berasa tu sakitnya disuntik. saat disuntik saya dipegangi suster erat-erat dan harus duduk membungkuk sempurna supaya dokternya mudah menyuntiknya di tulang belakang.



setelah disuntik, saya berbaring dan dokter bertanya apakah saya kesemutan. ya saya kesemutan mulai dari kaki hingga menjalar ke perut. bleesss, seketika mulesnya ilang. kemudian dibagian dada saya ditutup semacam "hijab" yang menutupi bagian perut, tiba-tiba saya terasa di perut saya kayak kena pensil mekanik dan gak sakit. dokter juga nanya, berasa gak kayak kena pensil mekanik? dan ternyata saat itu perut saya sedang dibedah, hihihi.. tiba-tiba rasanya saya ngantuuuk banget. nggak tau apa ini memang efek obatnya, suntikannya atau memang saya yang kecapean kurang tidur. tiba-tiba rasanya nyaman pengen tidur, dan tiba-tiba saya mendenga suara tangisan bayi. rasanya saat itu lega dan ngantuk bin lemes. dokter bilang, "selamat ya bu", sambil menepuk lengan saya. suster kemudian memberikan dedek bayi pada saya untuk IMD sambil bilang, "anaknya lucu banget bu, perempuan putih, keriting". saat itu saya rasanya ingin menangis, tapi air matanya nggak keluar saking lemesnya, dan karena ruangan yang sangat dingin IMDnya tidak lama.

kemudian suster menyodorkan bayi saya untuk saya cium, setelah itu saya mengantuk dan sepetinya langsung tertidur. tiba-tiba saya sadar kembali dengan badan yang sangat gemetar, amat sangat gemetar kedinginan, saya terbangun karena saya akan dipindahkan ke tempat tidur beroda untuk dibawa ke ruang pemulihan.
di ruangan pemulihan cukup lama dari jam 10 pagi - jam 3 sore. dan selama itu pula saya tidak bisa bertemu dengan bayi saya. saya baru bisa dibawa ke ruang perawatan jika saya sudah bisa kembali merasakan kaki saya (tidak kebal) dan sudah bisa menekuknya. saya pun juga tidak bertemu dengan suami selama 5 jam itu, badan saya sudah tidak kedinginan, ngantuk juga sudah hilang, mau main hp juga nggak tau lagi hp saya siapa yang pegang, bosan rasanya ingin cepat-cepat bertemu suami dan bayiku.
jam 3 sore saya berganti baju dan dipindah ke ruang perawatan, ketika pintu ruang bersalin dibuka, saya melihat ternyata begitu banyaknya keluarga besar yang menunggu saya. :D mulai dari keluarga besar mama sampai keluarga suami. senang sekali rasanya, putriku yang kata suster-suster cantik sekali ternyata banyak yang menunggu kehadirannya.

saya baru bisa jelas melihat wajah bayi saya melalui handphone. karena dari jam 3 - jam 6 sore saya belum melihat juga bayi saya secara langsung (waktu diruang operasi agak nggak sadar). jam 6 sore saya baru bisa bertemu bayi saya dan saat itu bayi saya langsung ditidurkan disamping saya. daan rasanya senaaang sekali, setelah melewati malam yang tiba-tiba terasa sangat panjang dan melelahkan, bayi mungil yang putih dan cantik akhirnya nongol juga, hihihi.. malamnya bayi saya roomin in dengan saya. sebenarnya saya masih butuh istirahat, apalagi perut saya mulai sakit karena efek kebalnya sudah hilang. akhirnya hari pertama tidur bersama si bayi diawali dengan begadang sampai jam 2 malam :D
oya, bayi saya mungil, lahir dengan berat 2,4kg saja (padahal terakhir USG 2,9kg, entahlah) dan panjang 46cm. namanya, ATHAYA RAVANEIRA QAIREEN.. ^____^




0 komentar:

Post a Comment